Suatu hari Ibnu As Simak menasehati khalifah
Harun Ar Rasyid. Kala itu Harun Ar Rasyid sedang dihidangkan kepadanya
satu teko air mium.
Spontan Ibnu As Simak bertanya kepada Harun Ar Rasyid:
Wahai Amirul Mukminin, andai engkau tidak mendapatkan air untuk mempertahankan hidupmu, berapa penawaran termahal yang bisa engkau berikan agar mendapatkan air minum?
Harun Ar Rasyid menjawab: Senilai separo kekuasaanku.
Mendengar jawaban ini, Ibnu As Simak berkata: Sekarang silahkan engkau minum.
Setelah Harun Ar Rasyid minum,kembali Ibnu As Simak bertanya: Andai engkau tidak bisa mengeluarkan air kencingmu kecuali dengan membayar (pengobatan), berapa maksimal biaya yang dapat engkau berikan agar air senimu bisa mengalir keluar?
Harun Ar Rasyid menjawab: Separo dari kekuasaanku yang masih tersisa tadi.
Selanjutnya Ibnu As Simak menimpali kedua jawaban Harun Ar Rasyid dengan berkata:
Apakah pantas kekuasaan yang separonya senilai seteguk air minum, dan separonya lagi senilai air seni, untuk diperebutkan?
Seketika Harun Ar Rasyid menangis tersedu-sedu.
Renungkanlah saudaraku dengan harta kekayaan yang selama ini anda upayakan.
-- dari status Nasehat Ustadz Dr.Muhammad Arifin Badri --
Spontan Ibnu As Simak bertanya kepada Harun Ar Rasyid:
Wahai Amirul Mukminin, andai engkau tidak mendapatkan air untuk mempertahankan hidupmu, berapa penawaran termahal yang bisa engkau berikan agar mendapatkan air minum?
Harun Ar Rasyid menjawab: Senilai separo kekuasaanku.
Mendengar jawaban ini, Ibnu As Simak berkata: Sekarang silahkan engkau minum.
Setelah Harun Ar Rasyid minum,kembali Ibnu As Simak bertanya: Andai engkau tidak bisa mengeluarkan air kencingmu kecuali dengan membayar (pengobatan), berapa maksimal biaya yang dapat engkau berikan agar air senimu bisa mengalir keluar?
Harun Ar Rasyid menjawab: Separo dari kekuasaanku yang masih tersisa tadi.
Selanjutnya Ibnu As Simak menimpali kedua jawaban Harun Ar Rasyid dengan berkata:
Apakah pantas kekuasaan yang separonya senilai seteguk air minum, dan separonya lagi senilai air seni, untuk diperebutkan?
Seketika Harun Ar Rasyid menangis tersedu-sedu.
Renungkanlah saudaraku dengan harta kekayaan yang selama ini anda upayakan.
-- dari status Nasehat Ustadz Dr.Muhammad Arifin Badri --
nasehat yg mantap
BalasHapus